Setiap siswa SMP Labschool Jakarta
harus mengikuti kegiatan saksi ketika kelas 7,karena mengikuti saksi adalah salah
satu syarat untuk kelulusan SMP nanti. Saksi angkatan 24 dilaksanakan di
Dodiklatpur, Gunung Bunder. Saksi dilaksanakan selama 3 hari 2 malam yaitu
tanggal 5 – 7 hari.,sebelum melaksanakan SAKSI,diadakan pra-SAKSI pada
tanggal 1-3 Februari 2016.
Kegiatan
pra-saksi hari pertama para siswa kelas 7 di beri materi oleh Pak Arief Rachman
dan latihan baris berbaris.Pada hari kedua siswa lari pagi dan latihan
baris-berbaris dan membuat tongkat dan vandel.pada hari ketiga siswa menyelesaikan vandol dan
tongkat yang belum selesai. Pada tanggal 5 Februari ketika semua siswa kelas 7 sudah pada datang
ke sekolah lalu melaksanakan apel.
Setelah apel,semua siswa naik ke tronton.perjalanan dari Labschool
sampai Gunung Bunder sekitar 2 jam. Sesampainya
disana kami langsung dibawa ke lapangan dan melaksanakan apel serta bertemu
dengan para TNI yang akan mendampingi kami 3 hari kedepan. Setelah selesaipara
siswa-siswi langsung ke barak dengan
membawa barang-barang masing – masing.
Setelah
merapikan barang, untuk yang laki – laki melaksanakan shalat jumat dan untuk
perempuan shalat jama’ zuhur dan ashar di barak putri serta kita juga melakukan
keputrian yang disampaikan oleh Bu Ita. Setelah itu, kami melakukan makan
komando.Kita makan harus cepat dan mematuhi apa yang di instruksikan oleh TNI.
Lalu kami ke atas untuk menuju ke aula. Di
Aula kami mendapatkan materi dari lembaga Sioux (Lembaga Studi Ular Indonesia).
Materi yang disampaikan antara lain tentang jenis – jenis ular serta bisa-nya,
cara mengobati jika tergigit ular. Materi yang sangat berguna untuk kehidupan
sehari – hari. Setelah materi ada parade busana dari perwakilan kelompok yang ditugaskan.
Mereka menggunakan pakaian adat
sesuai yang ditentukan. Saat makan malam kami juga melakukan makan komando.
Lalu kami harus kembali ke aula untuk melakukan shalat jama’ magrib dan isya
serta dilanjutkan dengan materi kepemimpinan dari salah satu anggota TNI.
Sekitar jam 10 malam kami kembali ke barak dan tidur sampai jam 4 pagi.
Pada hari kedua
pukul 4 pagi kami dibangunkan oleh kakak-kakak osis lalu langsung melaksanakan
shalat subuh di barak. Sehabis shalat selalu ada siswa yang kultum.Kami langsung
bergegas ke jalanan di sebelah barak dan melakukan senam oagi yang dipimpin
oleh TNI. Dilanjutkan dengan sarapan pagi dengan cara makan komando.
Lalu para siswa diminta untuk kebarak dan
mengganti pakaiannya dengan baju saksi yang berpola corak TNI. Lalu kami secara
berbarengan menuju ke lapangan. Kami melaksanakan outbond yang disediakan oleh
TNI, seperti turun tebing,melempar kapak, berjalan di atas tali, flying fox,
mengenal jenis tumbuhan yang bisa dimakan sampai jam menunjukkan kurang lebih
pukul 12.00 WIB.
Setelah itu,kami diberikan lencana saksi
sebagai tanda kami lulus saksi, walaupun kegiatan saksi belum berakhir. Kami di
lapangan itu melakukan makan siang komando. Ada beberapa orangtua dari kami
yang datang untuk membantu baksos yang diadakan SMP Labschool Rawamangun.Setelah
selesai kami hiking ke curug, dan bermain air di curug. Setelah itu kembali ke
barak untuk beristirahat dan membersihkan diri. Pada malam hari kami ke aula
untuk shalat magrib dan isya dilanjutkan dengan kegiatan PENSI yang diisi oleh
penampilan dari para kelompok sesuai dengan yang diperintahkan. Lalu kami
kembali ke barak untuk beristirahat.
Hari ketiga, hari ini adalah hari
terakhir kami di Dodiklatpur, Gunung Bunder. Pada hari ini kami menggunakan
kaos angkatan 24 lengkap dengan rok biru sekolah. Setelah itu, kita melakukan
sarapan sejenak, meskipun bukan termasuk makan komando, tetapi makan kita juga
dihitung waktunya.
Kegiatan yang dilakukan hari ini
yaitu penutupan saksi dan pengumuman vandel,tongkat terbaik, kultum terbaik,
dan peserta saksi 2016 terbaik. Dan dilanjutkan dengan foto perkelas. Kami
langsung kembali menaiki tronton kami. Perjalanan dari Gunung Bunder ke SMP
Labschool Jakarta lebih lama dibandingkan pemberangkatan. Setelah di SMP Labschool Rawamangun. Di
sekolah sudah banyak orangtua yang menunggu putra – putrinya. Kami langsung
melepas rindu setelah kurang lebih 2 setengah hari tidak bertemu.